Nama Binomo kembali ramai diperbincangkan dan viral di media sosial, akibat jeritan pengguna yang merasa tertipu oleh aplikasi yang memasarkan dirinya sebagai platform investasi, namun sebenarnya lebih cocok disebut sebagai aplikasi judi.
Binomo adalah perusahaan yang menyediakan platform bagi pengguna untuk melakukan opsi biner yang memiliki sistem untuk berjudi, bukan berdagang apalagi berinvestasi. Meski berulang kali diblokir oleh regulator (OJK dan Bappebti), karena keterbatasan pengetahuan investasi publik dan endorsement dari berbagai kalangan termasuk artis dan influencer di berbagai platform media sosial, setiap Binomo ditutup, Binomo muncul kembali seperti burung phoenix yang bangkit dari abu.
Beberapa korban ‘investasi palsu’ ini berteriak agar afiliasi Binomo ditangkap dan diadili karena memasarkan platform perjudian yang jelas-jelas ilegal di Indonesia.
Mengapa Binomo judi?
Perbedaan antara perjudian dan perdagangan serta investasi sebenarnya sangat jelas. Dalam perdagangan dan investasi ada aset dasar yang memiliki nilai yang diperdagangkan.
Adapun kerugian atau keuntungan, besarnya tergantung pada modal, pergerakan harga aset serta ada tidaknya leverage yang digunakan.
Tetapi, dalam kasus Binomo dan platform opsi biner lainnya, apa yang sebenarnya disediakan di platform bukanlah aset finansial untuk diperdagangkan, namun meja judi online.
Seperti halnya kasino, orang yang mengaku ‘berdagang’ di Binomo dkk hanyalah mereka yang menebak apakah harga suatu aset akan naik atau turun sedangkan Binomo dkk bertindak sebagai ‘bandar judi’.
IKLAN : Untuk Anda yang bermain binomo tapi tetap tidak untung, Anda dapat mencoba bermain game online di situs terpercaya dengan sangat mudah.
Tebakan ini tentunya mengingatkan kita pada salah satu permainan judi yang populer di casino yaitu roulette. Di roda roulette, ada angka 1-36 yang bisa Kamu pilih untuk mempertaruhkan uang Kamu di mana setengahnya berwarna merah dan setengahnya lagi berwarna hitam.
Label ‘penipuan investasi’ tidak hanya diberikan oleh regulator domestik, Biro Investigasi Federal AS (FBI) juga menyelidiki penipuan terkait opsi biner di seluruh dunia, dan polisi Israel telah mengikat industri ini dengan sindikat kriminal.
Sementara itu Otoritas Sekuritas dan Pasar Eropa (ESMA) telah melarang perdagangan opsi biner ritel. FBI memperkirakan scammers ini telah mencuri US$ 10 miliar atau setara dengan Rp. 143,5 triliun (kurs Rp 14.350/US$) setiap tahun di seluruh dunia.
Penggunaan nama-nama terkenal seperti Richard Branson untuk mendorong orang membeli “investasi” palsu semakin sering dan meningkat.
Baca Juga : Prediksi Toto Macau Hari Ini Jumat 28 Januari 2022 I Bocoran Toto Macau Paling Jitu
