Pusat pelaporan dan analisi dengan transaksi keuangan (PPATK) telah menelusuri aliran uang dari dana investasi ilegal yaitu Binomo. Yang dimana aliaran dana ini mengalir hingga ke sejumlah situs judi online di Rusia.
Penerima uang tersebut diduga merupakan pemilik dari platforim Binomo yang berlokasikan di kepulauan Karibia dengan dana selama peropde September tahun 2022 hingga desember 2021 yaitu sebesa 7,9 Euro.
‘Dana tersebut kemudian akan ditransfer kembali dengan penerima akhir dana adalah entitas pengelola sejumlah dari beberapa situs judi online dan dengan situs judi di negara Rusia’ Kata kepala PPTAK Ivan Yustiavandana.
‘Disamping itu, dengan berdasarkan analisis transaksi yang dilakukan oleh PPATK ditemukan juga sebuah aliran dana kepada pemiliki took arloji sebesar Rp. 19,8 Miliar dan pemiliki showroom mobil atau developer sebesar 13,8 Miliar’
Selain itu juga, terbukti bahwa adanya modus dengan penyamaran penerima. Penerima dana tersebut disamarkan lewat usia yang masih balita.
Dan sejauh ini sudah ada lebih dari 150 rekening terkait dengan investasi illegal Binomo yang dibekukan. Total dananya hingga Rp. 365,1 Miliar.
Saat ini PPATK juga akan iktu berkoordinasi dengan Finansial Intelligence Unit (FIU) dari negara lain. Menurut Ivan Yustiavandana, dari berdasarkan hasil koordinasi dengan mitra kerjs PPTAK dari FIU di luar negeri ini, diketahui adanya sebuah aliran dana keluar negeri dalam jumlah yang signifikan ke rekening bank yang berlokasi di Belarusia dan swiss.
PPATK memiliki suatu wewenangan untuk menghentikan sementara transaksi selam 20 hari kerja dan selanjutnya akan berkoordinasi serta melaporkan kepada penegak hokum terhadap transaksi tersebut dalam nominal besar terkait dengan investasi yang diduga illegal tersebut.
Baca Juga: Cara Aplikasi Binomo Judi Berkedok Investasi Menipu Korbannya